michaelsonmelrose.com — Desakan agar Amerika Serikat menjual sebagian cadangan emasnya kembali mencuat.
Sejumlah ekonom dan tokoh kripto menyarankan agar pemerintah mengalihkan investasi ke Bitcoin sebagai strategi baru untuk melunasi utang nasional yang terus membengkak dan memperkuat posisi fiskal negara.
Laporan terbaru dari Bitcoin Policy Institute (BPI) mengungkapkan bahwa Amerika Serikat memiliki peluang besar untuk memanfaatkan aset digital sebagai cadangan moneter alternatif.
Dengan nilai utang nasional yang telah menembus US$35 triliun, para ekonom menilai saatnya AS memanfaatkan momentum ekonomi digital untuk menciptakan efisiensi finansial jangka panjang.
Baca Juga: “Keberuntungan Shio Akhir Oktober 2025: Dari Tikus hingga Babi“
Potensi Bitcoin sebagai Aset Cadangan Baru
Menurut analisis BPI yang dikutip CNBC dan Forbes, AS dapat menjual sekitar 10 persen dari total cadangan emas senilai US$580 miliar untuk membeli lebih dari 300.000 Bitcoin.
Dengan asumsi harga Bitcoin di kisaran US$65.000 per koin, langkah ini dinilai mampu memperkuat cadangan devisa digital dan mengurangi ketergantungan pada dolar konvensional.
“Emas sudah bukan lagi satu-satunya penyimpan nilai global. Bitcoin menawarkan efisiensi, likuiditas, dan transparansi yang lebih tinggi,” ujar Daniel Batten, ekonom dan penasihat di BPI.
Menurutnya, diversifikasi cadangan nasional melalui Bitcoin bisa menjadi langkah strategis untuk menghadapi inflasi dan melemahnya nilai dolar.
Utang Nasional dan Tekanan Fiskal
Data dari US Treasury menunjukkan beban bunga utang tahunan AS kini telah menembus US$1 triliun, tertinggi sepanjang sejarah.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan fiskal pemerintah.
Dengan penjualan sebagian cadangan emas, pemerintah dinilai dapat menekan defisit tanpa mengganggu stabilitas ekonomi domestik.
Ekonom independen Robert Breedlove dari Parallax Digital menilai langkah itu akan memperkuat ketahanan fiskal.
“Menukar sebagian cadangan emas dengan Bitcoin bisa menciptakan aset yang terus meningkat nilainya, berbeda dengan dolar yang tergerus inflasi,” ujarnya kepada Bloomberg.
Sikap Pemerintah dan Kritik Pejabat Keuangan
Meski ide ini ramai diperbincangkan, pejabat Gedung Putih menilai usulan tersebut terlalu berisiko.
Menteri Keuangan Janet Yellen menegaskan bahwa Bitcoin masih bersifat spekulatif dan belum memenuhi kriteria sebagai cadangan nasional.
“Bitcoin tidak stabil dan belum memiliki infrastruktur regulasi global yang kuat. Kami tidak mempertimbangkan aset digital sebagai pengganti emas,” tegas Yellen dalam konferensi pers di Washington, dikutip Reuters.
Namun, beberapa anggota Kongres dari Partai Republik justru mendukung ide tersebut, menyebut Bitcoin sebagai “cadangan digital strategis” yang bisa memperkuat posisi ekonomi AS di masa depan.
Dampak Potensial bagi Ekonomi Global
Jika Amerika benar-benar menjual sebagian cadangan emasnya dan mengalihkan dana ke Bitcoin, dampaknya akan signifikan terhadap pasar global.
Harga emas diperkirakan bisa turun akibat aksi jual besar-besaran, sementara nilai Bitcoin berpotensi melonjak karena lonjakan permintaan institusional.
Menurut analis industri Samuel Lin dari Bloomberg Intelligence, langkah ini bisa mengubah lanskap keuangan global.
“Jika AS memegang Bitcoin sebagai aset nasional, maka aset digital itu bisa menjadi ‘emas digital’ yang sah secara geopolitik,” katanya.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa transisi tersebut harus dilakukan secara bertahap agar tidak memicu ketidakstabilan pasar.
Pandangan Pakar dan Tantangan ke Depan
Pakar teknologi keuangan dari MIT, Dr. Eleanor Chen, menilai gagasan itu menarik tetapi penuh risiko.
“Bitcoin memang bisa berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun volatilitasnya masih tinggi. Pemerintah harus memiliki kerangka hukum yang kuat sebelum mengadopsinya,” ujarnya.
Selain risiko pasar, hambatan regulasi internasional dan tekanan dari lembaga keuangan global seperti IMF juga bisa memperlambat langkah AS dalam mengadopsi Bitcoin secara resmi.
Meski demikian, tren global menunjukkan peningkatan adopsi aset digital oleh institusi keuangan besar.
Beberapa negara, seperti El Salvador, telah menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah dan cadangan nasional.
Langkah itu memperkuat narasi bahwa Bitcoin perlahan mulai diterima sebagai aset moneter strategis.
Analisis: Pergeseran Paradigma Ekonomi
Pengamat pasar menilai wacana penjualan emas oleh AS adalah simbol pergeseran paradigma ekonomi dunia.
Dalam 20 tahun terakhir, nilai emas relatif stagnan dibandingkan lonjakan harga Bitcoin yang naik lebih dari 600% dalam satu dekade terakhir.
Kondisi ini memperkuat persepsi bahwa aset digital memiliki potensi pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dalam jangka panjang.
Pakar geopolitik Alex Gladstein menilai bahwa kebijakan ini, jika diambil, bisa mengubah sistem keuangan global.
“AS akan menjadi pelopor ekonomi digital dan menantang dominasi sistem moneter tradisional berbasis emas,” ujarnya kepada CoinDesk.
Penutup
Desakan agar Amerika Serikat menjual emas dan berinvestasi di Bitcoin memperlihatkan bagaimana dunia keuangan tengah mengalami transformasi besar.
Meski menuai pro dan kontra, wacana ini menandai era baru ekonomi digital yang menempatkan aset kripto sebagai bagian dari strategi nasional.
Apakah AS berani mengambil langkah radikal ini?
Waktu yang akan menjawab, namun satu hal pasti — Bitcoin kini bukan lagi sekadar aset spekulatif, melainkan simbol kekuatan ekonomi digital global.
Baca Juga: “Zodiakmu Bersinar atau Redup? Intip Ramalan Akhir Oktober 2025“




Leave a Reply