michaelsonmelrose.com – Aktivitas fisik seperti jalan kaki merupakan cara alami untuk mengatur kadar gula darah dan mencegah diabetes tipe 2. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa waktu pelaksanaan aktivitas ini—pagi atau sore—dapat memberikan efek berbeda bagi metabolisme tubuh.
Penelitian yang diterbitkan di Diabetologia Journal (2025) menunjukkan bahwa jalan kaki setelah makan malam (sekitar pukul 17.00–19.00) membantu menurunkan kadar glukosa darah hingga 18 % lebih efektif dibanding jalan kaki pagi hari sebelum sarapan.
Alasannya, pada sore hari tubuh memiliki respons insulin lebih stabil dan proses pencernaan sedang aktif, sehingga glukosa yang baru masuk dari makanan bisa langsung dimanfaatkan oleh otot sebagai sumber energi.
“Berjalan santai setelah makan selama 20–30 menit terbukti mempercepat metabolisme gula dalam darah,” kata Dr. Marissa Chen, ahli endokrinologi dari National University Hospital, Singapura.
Baca Juga:
- “Malut Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia Tahun Ini“
- “Resmi! Timor Leste Akhirnya Jadi Negara Anggota ke-11 ASEAN“
- “Soekarno-Hatta Masuk Daftar Bandara Tersibuk di Asia Tenggara“
- “IQ 200! BJ Habibie Disebut Jenius Paling Hebat dari Indonesia“
🌤️ Jalan Kaki Pagi: Awal yang Baik untuk Aktivasi Tubuh
Meski sore hari dinilai lebih efektif untuk menstabilkan gula darah, jalan kaki pagi juga tetap memiliki manfaat signifikan.
Aktivitas ringan di pagi hari membantu mengaktifkan sistem kardiovaskular, meningkatkan sirkulasi darah, serta memperkuat ritme sirkadian tubuh—jam biologis alami yang mengatur energi dan kadar hormon.
Selain itu, paparan sinar matahari pagi memberikan vitamin D alami, yang turut berperan dalam pengendalian insulin dan metabolisme glukosa.
“Jalan kaki pagi membantu menjaga kebugaran dan kestabilan hormon stres yang bisa memengaruhi gula darah,” ujar Dr. David Lee, peneliti dari Harvard Medical School.
Kesimpulannya: bagi orang dengan jadwal padat atau yang ingin menjaga energi di awal hari, jalan kaki pagi tetap menjadi pilihan ideal, terutama bila dilakukan sebelum sarapan atau setelah minum air putih.
🌇 Jalan Kaki Sore: Lebih Efektif Turunkan Gula Darah
Berbeda dari pagi, aktivitas sore memberikan efek metabolik yang lebih besar karena tubuh sudah melalui beberapa kali asupan makanan.
Dalam studi di Sports Medicine Journal (2024), peserta yang berjalan setelah makan malam selama 30 menit mengalami penurunan gula darah puasa hingga 9 % setelah dua minggu, sementara kelompok pagi hanya 4 %.
Selain itu, berjalan sore juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yakni kemampuan tubuh memanfaatkan gula secara efisien tanpa memicu lonjakan glukosa.
Efek positif lainnya adalah tidur yang lebih nyenyak karena tubuh telah membakar energi berlebih sebelum istirahat malam.
“Jalan kaki sore sangat bermanfaat bagi penderita prediabetes dan diabetes ringan karena membantu mengontrol kadar gula pasca-makan,” jelas Dr. Siti Haryani, spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo.
⚖️ Kapan Sebaiknya Dipilih?
Baik pagi maupun sore hari memiliki manfaat tersendiri:
| Waktu | Keuntungan Utama | Ideal untuk Siapa |
|---|---|---|
| Pagi | Meningkatkan energi dan sirkulasi, bantu menjaga ritme tubuh | Pekerja aktif, lansia sehat |
| Sore | Turunkan gula darah lebih efektif, perbaiki sensitivitas insulin | Penderita diabetes, prediabetes |
Jika memungkinkan, kombinasikan keduanya — jalan kaki pagi untuk energi, sore untuk kontrol gula darah.
Konsistensi lebih penting daripada waktu. Kunci utama adalah melakukannya setiap hari minimal 30 menit.
✅ Kesimpulan: Pilih Waktu Sesuai Tujuan Kesehatan
Baik pagi maupun sore, jalan kaki tetap menjadi terapi alami terbaik untuk menjaga kadar gula darah dan kesehatan jantung.
Namun, bila tujuan utama Anda adalah menurunkan kadar glukosa dan mengendalikan diabetes, sore hari setelah makan adalah waktu paling ideal berdasarkan bukti ilmiah terkini.
Jadikan kebiasaan jalan kaki sebagai bagian dari rutinitas hidup sehat.
Langkah kecil setiap hari dapat memberikan perubahan besar bagi kesehatan tubuh Anda.
Baca Juga:




Leave a Reply